IPM.OR.ID, PONTIANAK - Ribuan masyarakat Kota Pontianak menghadiri Tabligh Akbar bersama Ust.
Yunahar Ilyas (31/3) di Masjid Raya Mujahidin Kalimantan Barat. Kegiatan ini diselenggarakan atas
kerjasama Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kalbar dengan Badan Amil Zakat
Nasional (Baznas) Provinsi Kalbar.
Acara dibuka setelah sholat
Isya’ oleh sambutan ketua Baznas Provinsi Kalbar, H. Didik Imam Wahyudi,
S.E.Ak. yang menyampaikan bahwa terselenggaranya agenda ini dalam rangka syiar
Infaq, Shodaqoh dan Zakat kepada masyarakat agar bisa turut berpartisipasi
dalam membangun umat.
“Selain syiar zakat, kami juga selalu menghadirkan
ustadz-ustadz dari luar kota dengan tujuan memperkaya khazanah keilmuan
masyarakat Kalbar, Baznas
Hadir untuk semua kelompok masyarakat tanpa terkecuali,” imbuh Didik
dalam sambutannya.
Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (PW IPM) Kalbar, Santoso Setio menyampaikan bahwasannya acara ini
menjadi motivasi PW IPM Kalbar untuk terus bersemangat dalam menyebarluaskan
dakwah untuk umat, khususnya masyarakat kota Pontianak dan sekitarnya. Tujuan
dari Tabligh Akbar ini adalah untuk memberikan pencerahan kepada kita semua
tentang pentingnya kepemimpinan dalam islam untuk hubungan bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara.
“Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada PW
Muhammadiyah Kalbar atas dukungannya disetiap kegiatan, terkhusus kepada Baznas
Provinsi Kalbar yang terus memberikan kepercayaan kepada IPM sebagai mitra
dakwahnya,” ujar Tio
saat wawancara.
Ust. Yunahar Ilyas
menyampaikan dalam tausiyahnya bahwa kepemimpinan rasulullah merupakan contoh
ideal sebuah kepemimpinan, di eranya masyarakat Arab kala itu sangat majemuk, hukum yang ada bukan hanya berlaku untuk
kalangan muslim saja, tapi juga untuk berbagai agama dan bangsa. Sepeninggal
rasulullah kepemimpinan diserahkan kepada umat berdasarkan putusan musyawarah
bersama.
Ahli tafsir qur’an bergelar
Profesor ini mengungkapkan bahwa inti dari kepemimpinan dalam islam adalah
musyawarah umat, untuk konteks berbangsa dan bernegara maka musyawarah menjadi
kunci kepemimpinan yang baik. Mengenai surah Al-Maidah ayat 51 beliau menerangkan bahwa haram hukumnya umat muslim mengangkat, memilih,
mengambil non muslim menjadi pemimpinnya. Tidak ada hukum al-quran yang
kadaluarsa atau tidak berlaku lagi, karena ayat al-Quran berlaku sepanjang
zaman. (San/Alz)