IPM.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) se–Indonesia memadati Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (6/5) dalam rangka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPM Tahun 2017. Pembukaan Rakernas dihadiri oleh Dahlan Rais (Ketua
PP Muhammadiyah), Prof. Syaiful Bahri (Rektor UMJ), organisasi otonom Muhammadiyah tingkat
pusat, dan Pimpinan Wilayah IPM se-Indonesia sebagai peserta.
“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada panitia lokal yang telah membantu pelaksanakan serta teman teman PW
se-Indonesia yang sudah hadir, meskipun jarak memisahkan kita, insyallah hati
dan gerakan kita tidak jauh,” ucap Amirudin Awalin, Ketua Pelaksana Rakernas
IPM 2017.
Dalam pidato sambutannya, Amir mengajak kepada seluruh
audiens untuk mendiskusikan perihal literasi,
teman sebaya, dan wirausaha. Amir juga mengungkapkan terima kasih kepada wirausaha
IPM asal Jatim yaitu Bugansia, yang telah hadir.
“Alhamdulillah Rakernas IPM 2017 hari ini
berjalan dengan lancar, kami mengusung Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai
Gerakan Ilmu Berdaya Kreatif,” ucap syukur Velandani. Lanjut velandani, ia mempertegas
Rakernas IPM 2017 terdapat konsolidasi
ide, gagasan, konsep, sehingga gerakan IPM se-Indonesia bersinergi.
Prof. Syaiful Bahri menceritakan pada tahun
1977, beliau pertama kali mengikuti proses perkaderan di IPM. Kegiatan yang
sering dilakukan pada saat itu hanyalah sebatas kegiatan seperti naik gunung dan masuk goa. Beliau
mengakui salah satu pertimbangan terpilihnya beliau menjadi rektor karena
pernah menjadi bagian dari IPM.
“Ikatan Pelajar Muhammadiyah tahun 1977 ada di
dada saya sebelah kanan,” imbuh beliau.
Rektor UMJ yang akrab disapa Syaiful juga
mengatakan, “Gerakan ilmu saja itu doktrinal, sehingga dibuatlah Gerakan Ilmu
Kreatif. Kreativitas harus dipoles dengan pemikiran-pemikiran yang dalam. Berpikir
mendalam yang berhakikat. Bukan hanya mengandalkan teoritisme dan radikalisme”.
Dahlan Rais selaku Ketua PP Muhammadiyah dalam
sambutannya juga berpesan, “Jadilah insan yang berkarakter, memiliki karakter
yang kuat, tak lapuk karena hujan dan tak lekang oleh zaman”.
Sebagai alumni IPM, Dahlan Rais mencontohkan korupsi di dunia dikarenakan hilangnya kejujuran dunia. Jika ada pelajar yang
seperti itu, beliau akan membela pelajarnya bukan yang memberi hukuman, karena
dia hanya meniru apa yang dia lihat.
