Banten - Literacy Camp 2016, telah berhasil memfasilitasi komunitas literasi
dari seluruh Indonesia untuk berkumpul dan berkolaborasi, berbagi pengalaman
selama mengelola komunitas literasi, seperti bagaimana cara merawat dan
menguatkan komunitas literasi, berbagi kreativitas yang mampu menyegarkan
gerakan komunitas literasi dan tentunya berbagi semangat untuk meningkatkan kekuatan,
kualitas dan daya tahan komunitas literasi.
Literacy Camp 2016 ditutup dengan menjahit berbagai gagasan yang
muncul selama kegiatan ini untuk ditindak lanjuti menjadi aksi yang bisa
dilaksanakan di tiap komunitas literasi
sebagai kontribusi nyata dalam dunia literasi. Komunitas harus bergerak untuk
terus menyebarkan manfaat keberadaanya.
Agenda bersama menjadi poin penting yang disepakati untuk
dilaksanakan bersama dengan tujuan memperluas pengaruh gemar literasi diseluruh
Indonesia. Beberapa agenda bersama tersebut adalah mengadakan Literasi Camp
2017 sebagai bukti konsistensi dalam berjuang di jalan literasi, dan membuat
deklarasi kebebasan literasi. Deklarasi tersebut akan memuat poin-poin tentang
mendorong kebijakan akses buku mudah, memperjuangkan kebebasan berkumpul-berbagi-bergerak
dan memperjuangkan kebebasan berkarya. Dalam forum ini pun telah disepakati
untuk menjadikan media social sebagai sarana pengontrol stabilitas gerakan
komunitas literasi sebagai bentuk respon positif terhadap perkembangan
teknologi yang ada.
‘’Babak baru dari gerakan literasi akan kita mulai, menjadi gerakan
literasi yang siap berbagi dan berpihak kepada masyarakat. Gerakan literasi
yang memiliki dimensi advokasi bagi masyarakat” pesan David Efendi selaku perwakilan Majelis Pustaka Dan
Informasi PP Muhammadiyah yang juga menjadi penutup literacy camp 2016.