IPM.OR.ID, Yogyakarta - Selasa lalu (14/2), Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan
Kajian Pelajar Kritis untuk memperingati Milad Sinar Kaum Muhammadiyah (SKM)
ke-92. Kegiatan ini mengangkat tema “Pelajar Jogja Bergerak Berantas Kemunduran
Moral”.
“Kami mengangkat
tema tersebut dengan maksud meningkatkan kepedulian pelajar untuk mencegah kemunduran
moral seperti tawuran, penggunaan NAPZA, klithih,
pergaulan bebas, dsb. Saya merasa
kecewa dengan kemerosotan moral pelajar di kota Yogyakarta akhir-akhir ini.
Harus ada perubahan yang dilakukan”. Ujar Faiz Arwi Assalimi selaku ketua panitia
Milad SKM ke-92.
Hadir dalam
kegiatan ini Prof. Dr. M. Amien Rais selaku Mantan Ketua MPR dan PP
Muhammadiyah untuk menyampaikan pidato kebangsaan.
Dalam pidatonya,
Amien menyampaikan “Umat Islam mengalami kemerosotan di segala sisi. Mulai dari
ekonomi, pertahanan, dan sebagainya.” Lebih lanjut, Amien juga mengatakan
“Bangsa Indonesia kini, sudah bukan lagi menjadi tuan rumah di bangsa sendiri.
Sekarang ini, kita sudah menjadi second
class citizen”. “Pertambangan, perbankan, pertanian, property, kehutanan,
pertanian, perkebunan, media massa, sudah “laisa
fii aidin, Kulluhaa fii aidi him” (sudah bukan ditangan kita, semua di tangan
mereka-red).
Pada akhir
pidatonya, Amien berpesan pada hadirin untuk senantiasa “Mendalami ruh Al-Qur’an
dan memiliki kecakapan membaca Al-Qur’an dengan baik.”
Kegiatan
dilanjutkan dengan diskusi panel bertema “Pelajar Jogja Bergerak Berantas
Kemunduran Moral” dengan pembicara Kombes Pol. Frans Cahyono selaku DIRESKRIM
POLDA DIY, Ridwan Hamidy, Lc. selaku Da’i dan Alumnus Madrasah Mu’allimin, Ir.
Syauqi Soeratno, serta Anggota DPD RI, Afnan Hadikusumo.
Syauqi menyampaikan
pandangannya terhadap kemunduran moral pelajar kota Yogyakarta; “Pilihan ada di
tangan kita, untuk menjadi lebih baik maupun lebih buruk dalam 10-30 tahun
kedepan. Tidak selamanya kemunduran moral pelajar menjadi tanggung jawab oknum
pemerintah, adakalanya itu tanggungjawab kita masing-masing untuk memanagement hidup dan pilihan kita”. Ujar
beliau.
Selanjutnya, Afnan
menyampaikan “Seperti yang kita tahu sekarang ini, kita menghadapi persaingan
global. Kita harus punya mutu yang berkualitas. Sekarang pemuda harus
mengglembeng dirinya, dan bisa memahami serta menguasai ilmu yang diperlukan. Apabila
para pemuda kita tidak bisa seperti ini, maka Indonesia akan semakin
tertinggal”.
Kegiatan yang
dihadiri oleh sekitar 175-an siswa SMA sederajat serta Lembaga-lembaga dan juga
Organisasi se-DIY ini mendapat sambutan yang baik. Salah satu peserta, Dito
Zhafran Ammarafi dari SMA N 4 Yogyakarta mengatakan “Bagus, menarik, dan
pembicaranya juga baik panitia terkoordinasi dengan rapih, saya harap apa yang
panitia targetkan atas tujuannya acara ini dapat tercapai dengan baik. Sehingga
secara tidak langsung panitia dapat berkontribusi bagi perbaikan moral generasi
penerus bangsa.” (Trq/Uln)