25 Apr 2016

Menerapkan Sikap Emansipasi di Kalangan Pelajar

Kuduswww.ipm.or.id—Mendengar kata emansipasi tentu akan sangat mudah untuk mengetahui itu merupakan simbol dari siapa. Kemarin (21/4), siswa-siswi SMA Muhammadiyah Kudus menyelenggarakan peringatan Hari Kartini yang diisi oleh berbagai kegiatan lomba yang sangat menarik.

Dengan tema “Gebyar Hari Kartini”, panitia yang berasal dari anggota IPM berhasil mengemasnya dengan sesuatu yang baru dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada kegiatan itu, para peserta juga tampak berbusana muslim, karena memang panitia mengharapkan kegiatan itu dapat terkemas dengan nuansa Islami.

Panitia menyelenggarakan beberapa lomba yang bertujuan untuk menerapkan sikap emansipasi, di antaranya ialah lomba melipat kemeja, lomba memasak dengan bahan baku singkong, lomba merangkai bunga, rangking 1 dan lomba story telling. Masing-masing kegiatan itu dilakukan secara berkelompok kecuali lomba melipat kemeja yang hanya diikuti khusus siswa laki-laki dan lomba story telling yang diikuti laki-laki dan perempuan.

“Dengan kegiatan seperti ini, siswa-siswi menjadi lebih percaya diri dalam melakukan berbagai kegiatan. Apalagi kita hidup di zaman modern, kita dituntut untuk menyelesaikan masalah dengan tepat dan efisien. Terlebih dalam dunia pendidikan. Sebagai peserta didik kita juga dituntut pintar dalam pelajaran dan dalam berbagai aspek, karena para pelajar juga nantinya akan menjadi dewasa dan harus hidup mandiri tanpa harus sedikit-sedikit meminta bantuan kepada orang lain” Jelas Aulia selaku salah satu siswa SMA Muhammadiyah Kudus.

Selain hal itu, memang di SMA Muhammadiyah Kudus dilakukan berbagai kegiatan yang nantinya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan siswa-siswi setelah lulus. Termasuk berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diharapkan mampu menambah pengetahuan dan kreativitas. Selain itu dapat bermanfaat untuk mengembangkan bakat.

“Sekolah memfasilitasi para siswa untuk mengembangkan minat dan bakat sesuai kehendaknya. Kita tahu bahwa pendidikan saat ini tidak hanya dilakukan di dalam kelas, namun juga dapat diterapkan di berbagai aspek. Seperti halnya kemarin, dalam kegiatan Hari Kartini kami berharap para siswa dapat termotivasi dalam mengembangkan ilmunya. Ini salah satu model pengembangan metode pendidikan aplikatif yang kami terapkan. Selain itu, Februari kemarin siswa kami juga ada yang berkesempatan mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di Malaysia, kami juga hanya dapat memfasilitasinya. Selanjutnya siswa yang menentukan” Terang Ali Mustofa, S.Pd.I selaku Pembina IPM.

Sebagai sekolah berbasis Muhammadiyah, saat ini SMA Muhammadiyah Kudus juga membuka Muhammadiyah Boarding School (MBS) bagi para siswa-siswi yang ingin menikmati kegiatan dan suasana pesantren. [Drajat PS-Kidul]