1 Jun 2017

Ikatan Pelajar Muhammadiyah Terus Komitmen Lawan Industri Rokok


IPM.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah menilai bahwa rokok merupakan gerbang bagi anak-anak dan remaja untuk mencicipi hal yang lebih buruk dari rokok itu sendiri. Sebagaimana diketahui 45% pelajar di Indonesia usia 13-19 tahun telah mengkonsumsi rokok.

“Peredaran narkoba terus berlanjut di Indonesia dan tanpa kita sadarai penggunaan tembakau, penggunaan rokok di kalangan pelajar juga semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan kenyataan demikian ‘PR’ Ikatan Pelajar Muhammadiyah sangat besar,” papar Nur Kholis Syahbana, Bendahara Umum PP IPM, Selasa (30/1).
Maka bergabungnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah dengan Koalisi Anti Tembakau akan terus konsisten melawan industri rokok, sehingga jumlah perokok pelajar tidak semakin meningkat.
“Bagaimana mungkin udara kita ini di Indonesia akan terbebas dari asap rokok ketika masih anak-anak saja sudah mengkonsumsi rokok,” ujarnya.
Di sisi lain mengenai penanggulangan bahaya rokok, menurut Kholis, memang tidak semenarik bahasan lain, bahkan di kalangan aktifis organisasi banyak yang menjadikan rokok sebagai budaya.
Maka menurut Kholis, hal-hal demikian akan hilang dengan sendirinya apabila pemerintah tegas dalam melakukan upaya regulasi terhadap industri rokok. “Jadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah sudah sangat jelas dalam hal ini, kita selalu konsisten bersama-sama melawan industri rokok untuk melindungi pelajar dan remaja,” tegasnya.
Nur Kholis menjadi salah satu narasumber bersama dengan yang lainnya dalam Konferensi Pers memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang jatuh pada tanggal 31 Mei. Acara yang dilaksanakan di Gedung Pusat Dakwah Muhamamdiyah Jakarta itu mengusung tema Perkuat Pengendalian Tembakau untuk Mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan(raipan)